March 3, 2010

Marzuki Alie | Profil Marzuki alie

Marzuki alie merupkan sosok yang menjadi sorotan akhir-akhir ini, setelah kemarin terjadi kericuhan sidang paripurna DPR ditengarai karena keputusan beliau menutup sidang tanpa mengindahkan anggota DPR lainya, Marzuki alie sekjen partai demokrat dan juga menjabat sebagi ketua DPR RI, sosok rookie dalam hal politik ini semakin terkenal saja setelah kasus kemarin, Profil dari marzuki alie yang mempunyai nama lengkap H. Marzuki Alie, SE, MM lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 6 November 1955 yang hari ini juga memimpin rapan pari purna DPR yang akan membacakan hasil pansus century yang telah bekerja selama berbulan-bulan ini.

Sarjana ekonomi lulusan niversitas Sriwijaya Palembang itu pun terpilih menjadi Ketua DPR RI untuk periode 2009-2014. Tentu, bagi lelaki kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 6 November 1955, yang bergabung sebagai fungsionaris DPP Partai Demokrat sejak tahun 2003, posisi ketua parlemen merupakan capaian spektakuler dalam karier politiknya sebab dengan rekam jejaknya sebagai "rookie" di kancah politik, ia sudah dipercaya menjadi Ketua DPR


Sebelum menjadi Sekjen Demokrat, Marzuki mengawali karier politik di daerah kelahirannya. Tahun 2004-2005, ia menjabat sebagai anggota Majelis Pertimbangan Daerah Partai Demokrat Sumatera Selatan, dan pada periode yang sama ia menjadi anggota Dewan Pembina DPP Angkatan Muda Demokrat Indonesia (AMDI).

Selebihnya, ia lebih banyak berkiprah sebagai profesional di PT Semen Baturaja, Palembang. Sejak tahun 1980, ia bergabung di perusahaan itu. Kariernya menanjak dengan menduduki sejumlah posisi kepala biro. Puncaknya, pada tahun 1999-2006, ia menjadi Direktur Komersil PT Semen Baturaja

Ia juga pernah tercatat sebagai pegawai negeri sipil di Departemen Keuangan di Palembang dan Jakarta pada tahun 1975-1980. Pemegang gelar Magister Management dari Unsri ini sempat menjadi dosen Akuntansi pada Program DIII Universitas Sriwijaya, tahun 1984-1989.

Lantas, bagaimana sepak terjang seorang Marzuki Alie sejak pertama kali terjun dalam dunia politik dan memimpin DPR?

Setidaknya sudah ada empat langkah kontroversial yang dilakukan oleh pemegang gelar philosophiae doctor (Ph D) untuk Marketing Politic dari University Utara Malaysia, Kedah, Malaysia, ini.

26 Oktober 2009

Mendukung rencana pemerintah menaikkan gaji pejabat negara. Namun, tiga hari kemudian dia membantahnya.
28 Oktober 2009

Memberikan instruksi penundaan Rapat Kerja (Raker) Komisi IX DPR dengan Menteri Kesehatan dan Raker Komisi VIII dengan Menteri Agama. Menurut dia, rapat komisi dijadikan ajang menghujat menteri oleh DPR. Selain itu, penundaan tersebut juga memberikan waktu kepada para menteri yang baru dilantik untuk menyusun program kerja.

21 Januari 2010

Menghadiri pertemuan tujuh pemimpin lembaga negara di Istana Bogor. Ia dinilai melakukan pelanggaran etika karena tidak memberitahukan kehadirannya kepada pimpinan DPR. Selain itu, kehadiran tersebut juga dapat menimbulkan persepsi bahwa lembaga DPR terlihat tidak independen.

2 Maret 2010

Menutup Sidang Paripurna DPR secara sepihak dan mengabaikan interupsi sejumlah anggota DPR. Akibatnya, kericuhan terjadi.

Untuk keputusan kontroversial yang terakhir ini, Yudi Latif dari Reform Institute melihat, apa yang dialami Marzuki terkait erat masalah jam terbang politik. ”Banyak politisi Partai Demokrat yang masih miskin jam terbang," kata Yudi.

"Akibatnya, mereka sering kebingungan menghadapi dinamika politik yang cepat. Langkah politik mereka juga dapat dengan cepat dibaca pihak lain. Ini karena pengalaman menjadi salah satu faktor penting dalam politik,” sambung Yudi. Keadaan itu diduga tidak hanya membuat Marzuki Alie tiba-tiba menutup rapat sehingga diprotes banyak pihak.
Nh itulah Profil singkat dari Marzuki alie sang Ketua DPR RI periode 2009-2014


Related Posts

Marzuki Alie | Profil Marzuki alie
4/ 5
Oleh

1 komentar:

Anonymous
October 29, 2010 at 10:40 AM delete

jika sebagai pemimpin DPR-RI Marzuki Alie tidak bisa menunjukkan rasa empatinya kepada anak negeri Sumbar yang sedang berduka karena kehilangan sanak saudara yang menjadi korban tsunami di Mentawai, dia seharusnya tidak perlu mengeluarkan pernyataan yang tidak masuk akal dan tak berperasaan.

"Marzuki Ali harus tahu bahwa tidak seorang pun di antara kami, anak negeri Sumatra Barat yang takut dengan ombak di pantai ataupun di lautan. Nenek moyang kami telah dikenal sebagai perantau-perantau ulung yang menyeberangi lautan dunia," kata doktor lulusan Universitas George August Gottingen Jerman.

Ia juga meminta Marzuki Alie agar menyadari bahwa masyarakat tidak bisa dicabut dari akar kehidupan mereka untuk dipindahkan ke tempat lain seperti ide yang dilontarkannya.

"Berapa banyak kesanggupan Marzuki Alie untuk memindahkan semua masyarakat
pesisir di negeri ini? Lalu akan dijual kemana oleh Marzuki Alie semua lahan pesisir di negeri ini?," katanya.


http://antaranews.com/berita/1288242886/cendekiawan-sumbar-sesalkan-pernyataan-marzuki-alie

Reply
avatar